Workshop ini mendorong penguatan kurikulum yang tidak hanya fokus pada aspek akademik tetapi juga mampu mengaplikasikan lima panca cinta
Workshop Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) MAN 1 Kota Makassar Resmi Dibuka Kakanwil Kemenag Sulsel
Makassar, (Humas Makassar) — Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Makassar kembali menunjukkan komitmennya dalam penguatan karakter dan peningkatan mutu pendidikan melalui pelaksanaan Workshop Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) resmi dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. H. Ali Yafid, S.Ag., M.Pd.I., Jum'at (4/12/2025).
Workshop yang berlangsung dari tanggal 5 - 6 Desember 2025 ini dihadiri 100 orang lebih tenaga pendidik dan tenaga kependidikan MAN 1 Kota Makassar, serta hadir pejabat Kementerian Agama, di antaranya Kepala Bidang Pendidikan Madrasah (Penmad) Kanwil Kemenag Sulsel, Dr. H. Wahyuddin Hakim, S.Pd., M.Hum., dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Makassar, Dr. H. Muhammad, S.Ag., M.Ag., kehadiran para pejabat didampingi langsung Kepala MAN 1 Kota Makassar, Sofyan Jukni, S.Ag.
Pemateri workshop pancacinta yang berlangsung dua hari di madrasah ini oleh Dr. H. Wahyuddin Hakim, S.Pd., M.Hum., Syamsuddin Rasyid, S.Pd.I., M.Pd., Dr. Aziz Masang, S.Ag., M.Si., Amaluddin, S.Pd., M.Pd., juga sebagai bina damping MAN 1 Kota Makassar.
Sambutan Kepala Madrasah, “Kehadiran Bapak Kakanwil Sebuah Kehormatan Besar”. Dalam sambutannya, Sofyan Jukni menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kehadiran para pejabat Kementerian Agama tersebut. “Hari ini Keluarga Besar MAN 1 Kota Makassar sangat beruntung dan bersyukur dapat melaksanakan workshop yang dihadiri langsung Kakanwil, Kabid Penmad, serta Kepala Kantor Kemenag Kota Makassar. Ini adalah kehormatan besar bagi kami dan terima kasih banyak,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Dr. H. Muhammad memberikan apresiasi tinggi kepada MAN 1 Kota Makassar yang telah melaksanakan workshop KBC dan mendukung serta membantu pelaksanaan program Kementerian Agama dan khususnya program Kanwil Kemenag Agama Sulsel. Tutur Kakankemenag Maros sebelumnya.
Selanjutnya Kakanwil H. Ali Yafid dalam sambutannya menyampaikan bahwa “Semua Aspek Pendidikan khususnya di madrasah Harus Berbasis Cinta”. Dalam arahannya menekankan pentingnya membangun pendidikan yang berpijak pada nilai-nilai cinta, yang utama bersumber dari kecintaan kepada Allah SWT.
“Semua aspek yang kita ajarkan harus berbasis cinta, dan ketika cinta kepada Allah dan Rasul-Nya hadir, maka lahir cinta lainnya: cinta kepada ilmu, cinta kepada diri dan sesama, cinta kepada lingkungan, serta cinta kepada bangsa dan negeri, ini yang penting dan diajarkan” tutur Kakanwil.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa KBC bukan sekadar konsep, tetapi semangat yang harus diterapkan dalam proses pembelajaran dan kehidupan di madrasah, guru perlu menjaga kesejahteraan mental dan spiritual siswa.
Praktik seperti mengaji, berdo’a, serta sholat dhuha dan lainnya sebelum dan sesudah belajar menjadi bentuk kontemplasi yang membentuk siswa paripurna, jadi setiap pelajaran harus mengandung cinta basis akhlak dan agama.
“Kurikulum cinta tidak mengenal perbedaan, tidak mengajarkan kekerasan atau kebencian. Inilah yang membuat Indonesia tetap kokoh hingga hari ini. Kita inginkan madrasah melahirkan generasi berakhlak mulia yang membanggakan orang tua dan bangsa,” tegasnya.
Menutup sambutannya, Kakanwil berharap agar workshop ini memberikan pemahaman yang mendalam kepada seluruh pendidik yang hadir sehingga mampu mengimplementasikan Kurikulum Berbasis Cinta secara nyata di MAN 1 Kota Makassar.
Pelaksanaan workshop ini menjadi momentum penting bagi MAN 1 Kota Makassar dalam mendorong penguatan kurikulum yang tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga pada pembangunan karakter dalam bentuk lima panca cinta ini.
Dengan kehadiran pimpinan Kementerian Agama tingkat provinsi dan kota, kegiatan ini semakin menegaskan komitmen dan bertambah madrasah menjadi pelaksana pengembangan KBC di lingkungan pendidikan madrasah di Sulawesi Selatan.
(Humas M1M/nr)
asa